Didalam skema tersebut terdapat layanan File Service
Terdistribusi, yaitu:
1. Layanan Dasar
·
Tempat penyimpanan tetap untuk data dan
program.
·
Operasi terhadap file (create, open,
read,…)
·
Multiple remote clients (dalam
intranet)
·
File sharing
·
Menggunakan semantic one-copy update
umum, melalui RPC
2.
Perkembangan
baru
·
Persistent object stores (storage of
objects)
·
Persistent Java, Corba, …
·
Replikasi, caching keseluruhan file.
·
Multimedia terdistribusi (contoh: file
server Tiger video)
Sedengkan proses dan keperluan dalam sebuah sistem file
service terdistribusi adalah:
a.Transpansi
File service biasanya merupakan service
yang harus di‐load paling berat dalam sebuah intranet,
sehingga fungsionalitas dan performance‐nya
sangat penting.
o Transparansi akses
o Transparansi lokasi
o Transparansi mobilitas
o Transparansi performance
o Transparansi pengukuran
o Transparansi lokasi
o Transparansi mobilitas
o Transparansi performance
o Transparansi pengukuran
b.Update
file konkuren
Perubahan pada sebuah file oleh seorang
klien seharusnya tidak menganggu operasi dari klien lain yang pada saat
bersamaan mengakses atau mengubah file yang sama.
c.Replikasi
file
Beberapa file service mendukung penuh
replikasi, tetapi kebanyakan mendukung
caching file atau portion file secara lokal, bentuk replikasi yang terbatas.
caching file atau portion file secara lokal, bentuk replikasi yang terbatas.
d.Ke‐heterogen‐an
sistem operasi dan hardware
Antarmuka service sebaiknya
didefinisikan sehingga software klien dan server dapat di implementasikan untuk
sistem operasi dan komputer yang berbeda.
e.Toleransi
kesalahan
Server bisa menjadi stateless, sehingga dapat di‐restart dan service di‐restore kembali setelah mengalami failure tanpa perlu me‐recover state sebelumnya.
Server bisa menjadi stateless, sehingga dapat di‐restart dan service di‐restore kembali setelah mengalami failure tanpa perlu me‐recover state sebelumnya.
f.Konsistensi
Ketika file‐file direplikasi atau di‐cache pada site yang berbeda, ada delay yang tak bisa dihindari pada propagasi modifikasi dari satu site ke set lain yang membawa copy, dan ini bisa menghasilkan beberapa deviasi dari one‐copy semantic.
Ketika file‐file direplikasi atau di‐cache pada site yang berbeda, ada delay yang tak bisa dihindari pada propagasi modifikasi dari satu site ke set lain yang membawa copy, dan ini bisa menghasilkan beberapa deviasi dari one‐copy semantic.
g.Keamanan
Secara virtual, semua sistem file menyediakan mekanisme kontrol akses berdasarkan kegunaan dari daftar kontrol akses.
Secara virtual, semua sistem file menyediakan mekanisme kontrol akses berdasarkan kegunaan dari daftar kontrol akses.
h.Efisiensi
File service terdistribusi sebaiknya menawarkan fasilitas yang paling tidak, sama
bagusnya dengan yang ditemukan pada sistem file konvensional, dan sebaiknya
mendapat level performance yang dapat diperhitungkan.
File service terdistribusi sebaiknya menawarkan fasilitas yang paling tidak, sama
bagusnya dengan yang ditemukan pada sistem file konvensional, dan sebaiknya
mendapat level performance yang dapat diperhitungkan.
Arsitektur
dari file service itu sendiri adalah:
Pembagian tanggung jawab antar modul didefinisikan sebagai
berikut ini :
Ø Layanan file flat
Layanan file flat berkonsentrasi pada pengimplementasian operasi dari konten suatu file.
Layanan file flat berkonsentrasi pada pengimplementasian operasi dari konten suatu file.
Ø Layanan direktori
Layanan direktori menyediakan pemetaan antara nama teks untuk file dan UFID‐nya.
Layanan direktori menyediakan pemetaan antara nama teks untuk file dan UFID‐nya.
Ø Modul
klien
Modul
klien berjalan pada tiap komputer klien, mengintegrasi dan meng‐extend
operasi dari layanan file flat dan layanan direktori dibawah antarmuka
pemrograman aplikasi tunggal yang bisa digunakan oleh program tingkat pengguna
di komputer klien.
Ø Antarmuka
layanan file flat
Merupakan
antarmuka RPC yang digunakan oleh modul klien. Tidak digunakan secara langsung
oleh program tingkat pengguna.
Contoh
Prosesnya adalah:
Ketika anda mencoba
mengunduh file dari Internet menggunakan Windows Internet Explorer pada sistem
operasi Windows, proses pengunduhan berhenti merespon dan terputus. Masalah
terjadi ketika anda menggunakan modem USB yang mempunyai kecepatan transfer data
lebih cepat atau sama dengan 240 kilobits per detik (Kbps), nah file service
akan berfungsi sebagai penyedia layanan untuk file yang anda unduh tersebut.
Skemanya
adalah:
-Penamaan
URL / nama domain:-Proses integrasi sistem nama service:
Dimana prosesnya
adalah diproses dan dimulainya layanan penamaan yang berfungsi untuk menyimpan
naming context, yakni kumpulan binding nama dengan objek, tugasnya untuk
me-resolve nama. Pengaksesan resource pada sistem terdistribusi yang
memerlukan:
Nama resource (untuk pemanggilan), Alamat (lokasi resource
tsb), Rute (bagaimana
mencapai lokasi tsb).
Name Service memiliki
konsentrasi pada aspek penamaan dan pemetaan antara nama & alamat, bukan
pada masalah rute, yang dibahas di Jaringan Komputer. Resource yang dipakai
dalam Name Service adalah: komputer, layanan, remote object, berkas, pemakai. Contohnya
saja pada alamat IP atau domain sebuah situs website.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar